" ini kecepeeeet" hag hag hag, rupanya jari kecil itu terjepit diantara huruf dan tanda baca pada keyboard. dalam hati aku bilang " mampuss, rasain" hehehe
Tapi gak tega juga liatnya, dengan sok empati aku bantu elus2. hehe, jarinya kecil sangat, enak tu kalo di kecapin hehe. lagi ngelus2 tu jari aku kepikiran "ni pas nya digigit, kapan lagi punya kesempatan untuk bls dendam sama anak cebol yg sering gangguin aku kalo bukan sekarag" tapi sebelum niat itu kutuntaskan, dia udah buru2 narik jarinya. sepertinya dia punya indra ketujuh, ato kelapan, ato juga indra herlambang. kemudian dia menarik jari telunjukku lalu menggigitnya. "aaaauuuw" aku menarik jariku dari mulutnya dan berlari keluar toko sambil menahan sakid.
"sial" pekikku, benar saja firasatku. sedang enak2nya mengaduh-aduh dalam hati, eeh dia datang lagi. Sambil senyam-senyum kedua tangannya persis seperti rentenir atau ibu kos-kosan yang nagih kontrakan, dia menatapku dengan kepala sedikit mereng kekanan.
"mau balas?? nie" katanya sambil mengacungkan telunjuk kearahku. aku pun tersenyum kecil, pikiranku berkata "hajar men" hag hag hag, gak kek gitu juga kalieeee.
aku pun buru2 menggapai tangannya, namun dia dengan sigap nenarik dan berujar "balas dendam itu gak baik, apalagi sama anak kecil"lantas dia ngancir kabur kedalam. aku terdiam bisu sambil berfikir tenang. Astagfirullah.... benar apa yang dibilang si anak mungil itu. itulah sepenggal pesan yang kudapat. pesan itu ku artikan dengan bercabang arti. aku berfikir seandainya anak ini berdiri didepan rapat paripurna DPR lalu berpidato " Balas Dendam Itu Gak Gak Baik, Apa Lagi Sama Rakyat Kecil" kira2 apa respon mereka sama sepertiku. I Can Say, "hom hai"
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar