Tampilkan postingan dengan label Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kehidupan. Tampilkan semua postingan

Today is, yesterday for tomorrow

0 komentar




Hari ini, adalah kemarin untuk esok hari
Itu takkan berubah
Tidak pernah Kemarin menjadi hari ini,
Atau hari ini menjadi Esok hari

Agar menjadi kenangan yang indah
Buatlah sesuatu dengan Hati-hati

Pemilik keabadian

0 komentar

Sekarang kamu diatas angin, bisa tersenyum bebas.
Lega bernafas tanpa asa. Tapi ingat, angin gak selamanya bisa membawamu terbang. 
Jika dia bosan, dia akan melepaskanmu. 
Saat itulah waktu yang tepat untuk kamu terjatuh. 

Yang mesti kamu tahu,

"Gak ada yang pasti abadi, kecuali yang mencibtakan keabadian"

kebimbangan Asa

0 komentar

Sekarang sudah saatnya!!
Ahh tapi aku lupa meneror otakku untuk tidak memikirkan itu
Berulang kali hal-hal yang kucemaskan mengikuti
Bahkan terasa begitu dekat denganku
Bagaimana aku bisa tenang jika keadaan,
Hanya menjadikanku tanaman gersang diladang tandus
Hampir saja semua kesempatan ku jatuhkan percuma bersama duri-duri penyesalan
Aku hanya tersangka dari sebuah kenyataan
Lalu keegoisan menghujaniku dengan seribu hukuman
Sepertinya aku harus kembali gagal,
Kalah dengan kebimbangan asa yang selalu ceria

23 Juni 2013


Arti Kesunyian

1 komentar


Apakah kamu tau tentang kesunyian?
Itu lebih menyakitkan dibanding riuh yang kau ujar
Saat kau berharap suaramu dijawab,
Hanya gema yang mengolok-ngolokmu dengan mengulang katamu

Bagaimana kau bisa mencaci bising,
Jika diam saja tidak bisa kau jadikan teman

Kau memang hebat!!
Bisa berbicara dengan potretmu,
Membuat kau gembira dan tersenyum
Kau juga bisa ngadu hal tentang kehidupanmu padanya
Tapi kehebatanmu terlalu jauh dibanding ketidakwarasanmu

Kau bisa tertawa geli melihat potretmu yang tersenyum,
Namun jika kau menangis, sedih lalu memandangnya, dia tetap akan tersenyum
Meski kau membantingnya, dia tidak akan merubah moodnya
Tetap tersenyum, tanpa komentar dan sepatah katapun

26 Juni 2013

Nostalgia

0 komentar

Disini kita duduk bersama cangkir dingin yang manis itu.
Meneguknya lalu kembali menatap satu lainnya.
Mengisahkan nostalgia tentang cerita lama dan kenangan.
Senyum dan tawa tergulung bersamaan, 
bah cerutu yang mengeluarkan asap keceriaan.
Rasanya tidak ingin pergi hari ini begitu cepat.
Kenapa kita harus menyia-nyiakan ini?
Rasanya terlalu sedikit hal yang kita omongkan.
Terlalu jauh, kalah, dengan canda, senyuman dan tawa kita.  
Kapan kita akan mengulangnya lagi? 

Untukmu

0 komentar

Dunia ini terlalu bising untukmu
Maka pasanglah pendengaranmu dengan baik, saat bisikan itu datang
Namun jika ada jeritan melong-long, tepis ia dengan diam
Meski telingamu telah berdarah, Itu bisa membuatmu sedikit nyaman
Ketimbang berteriak lantas suaramu parau, bibirmu biru dan mukamu pucat
Kau memang tidak ditakdirkan seperti mereka
Tapi kau adalah orang yang paling mengerti tentang dirimu sendiri
Katakan pada jiwamu, untuk tetap melakukan yang terbaik
Untukmu, dimata tuhanmu dan dimata duniamu. 

17/06/2013

Jendela-jendela

0 komentar

Berasa tidaknya, kita adalah jendela rumah-rumah mereka.
Dari kita udara mengalir masuk dan keluar.
Saat tertutup, suasana terasa hampa, dan ketika terbuka semuanya menjadi segar, bahkan terasa hidup.
Lantas harus tertutupkah kita selamanya?
Agar tidak ada yang tau bahwa debu telah membeku.
Atau kita ingin terus terbuka?
Agar semua yang bersih dan kotor bercampuran masuk dan keluar.
Mungkin juga kita ingin keduanya?
Tertutup dan terbuka disaat yang tepat.
Ya, kita tentu punya pilihan dan persepsi masing-masing.
Kita telah mengenal diri sendiri dengan baik.
History dan experience telah mengajarkan kita banyak hal.
Dan yang terpenting, lebih dari semua itu
"kita tidak akan pernah bisa membohongi diri sendiri. Karna kita adalah kita yang paling kita kenal"

Shut Up

0 komentar

Kancing saja bibirmu tuan!!
Percuma senyummu tidak akan dibalas oleh mereka.
Mereka tidak akan kenyang dengan senyummu.
Rumah mereka juga tidak akan terang dengan itu.
Apalagi anak-anak mereka, tidak akan bisa bersekolah dengan tenang jika masih dibayang-bayangi oleh senyummu.
Lebih baik kau simpan saja bersama ludahmu yang telah basi.
Mungkin itu bisa membuat mereka lebih nyaman.
Dan kau juga akan selamanya nyaman.

Roda Hitam

0 komentar

Dua roda hitam
Bergulir terus bergulir
Sepanjang waktu terus bergulir
Sampai si kempis merasuki

Empat roda hitam
Bergulir dan tetap bergulir
Biarkan batu-batu menggigit
Inginnya terus bergulir

Roda-roda hitam yang menantang
Tak henti terus bergulir
Kalahkan sekelumat rantai
Bergulir dan tetap bergulir
                       

Hujan

0 komentar

Basah, ia membuat disekitar ini basah
Tuangan kecil berhamburan bersama
Jatuh diantara gumpalan awan hitam
Menutup mentari tercengir

Berhenti, dan datang lagi
Menyapa sebagian bumi untuk basah
Diantara terik dan gelap
Turun cepat bersamaan

Katak-katak kecil gembira
Kambing hitam mengeluh
Yang lain diam saja
Terima datangnya hujan
                            
Taman Putroe Phang 3 Mei
Karya : Satria Putra