
Tampilkan postingan dengan label Catatanku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatanku. Tampilkan semua postingan
Nostalgia

Disini kita duduk bersama cangkir
dingin yang manis itu.
Meneguknya lalu kembali menatap
satu lainnya.
Mengisa
Sampah-sampah Kehidupan
Oleh : Satria putra
Sejak wanita itu menghilang,
Sampah-sampah berserakan. Botol minuman kemasan, plastik da
SANG TELADAN DARI DESA

Matahari senja telah melambaikan tangan, namun
wanita paruh baya itu masih duduk didepan sebatang pohon rindang dipe
Makna Dari Yang Kecil
Suatu Ketika saya berjalan menyelusuri sebuah lorong kecil dipusat kota Banda Aceh. Sebuah lorong yang saya rasa tidak pernah sepi dengan suara tapak. Saya melihat dua orang anak kecil sedang memperebutkan sesuatu. Karena penasaran lantas saya menelusuri, hal apa yang sedang diribut-ributkan para "GENG" lorong itu. Setelah melakukan beberapa "Observasi" (ceeile gaya_nya) akhirnya saya ketahui ternyata yang sedang diperebutkan adalah sebuah batu. Saya sempat bertanya pada kawanan yang me
Pesan Bego' dari sang inspektur
Hari itu aku tengah sibuk menggulung karton dan kertas kado untuk kupajang di toko. cukup lelah karna tumpukan nya agak lumayan tinggi. ditambah aku hanya bekerja sendiri. suasana hari memang gak terik seperti biasanya. hujan pun hanya mengancam dengan awan hitam. gak keliatan kalo dia mau turun. hadeuh kebanyakan ngoceh ya, bukan masuk terus ke intinya. alah hai, aku.!!
Ok. sebenarnya aku cuma mau bilang, bahwa ketika aku asik mengulung si karton, eh tiba2 ada yang manggil aku dengan nad
Arti Sebuah Pekerjaan
Seorang eksekutif muda sedang
beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya,
saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga
menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,”
ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa
untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi
karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak
melihat
Kalo Indah Mengapa Harus Sakid
Hari itu hujan turun begitu deras. tidak ada yang dapat menghalangi kegirangannya bersama angin. iya angin sejak pagi terus saja mengajak hujan menari, bersama kertas kusam yang kuyup.
Aku duduk disebuah halte dekat dengan masjid tempat aku melaksanakan shalat zuhur tadi. sendiri, tidak ada seorang pun yang menemani. hanya percikan air dari sang angin yang mengajakku menari dan menari. mungkin dia mencoba mehiburku, yang bengong sejak hujan belum turun. tapi tetap saja aku tidak terusik deng
KECERIAAN ITU JANGAN KUSUT LAGI

Written By : Satria Putra
Malam
mulai bungkuk kearah Fajar. Nyanyian jangkrik kalah suara, dengan dentuman
musik P
Warna Baru Dari Si Imut
Oleh : Satria Putra
Sreeek..!!
Seorang bocah kecil bertubuh tambun menarik kursi yang akan didudukinya. Tas
ransel hitam yang sejak tadi nyenyak tidur dipunggungnya kini telah berada
diatas meja, tepat didepan sang bocah itu duduk. Wajahnya terlihat kelelahan.
Tampak beberapa butir keringat, mengalir dari kedua belah pipinya. Setelah
sejenak duduk, ia meraih botol minuman sambil meneguknya sampai beberapa kali. Sebelum
kembali duduk dengan rapi, tampa satu katapun terucap dari mulutnya.
Kau Adalah Namamu
Oleh : Satria Putra
Seperti malam-malam biasanya pria itu telah duduk dengan
sigap, di depan meja kecil yang telah penuh oleh tumpukan lembaran-lembaran
tebal. Suara iringan musik melayu kesukaannya melengking sepanjang malam,
menemani tarian jari-jari pria itu diatas keyboard komputernya. Seperti enggan
lelah, jari-jari kecil itu terus meloncat, menginjak huruf-huruf penanda yang
terlihat mulai pudar. Sampai akhirnya alarm saat ia beristirahat berbunyi,
setelah jarum panjang arjoli berp
Langganan:
Postingan (Atom)