Sebuah keangkuhan yang ku keluhkan dalam senyummu
Kau ukir jembatan kenangan berbalut perbedaan
Lalu kisah itu menangisimu
Apalagi setelah ini yang kau inginkan
Aku terlalu kejam menilai mata
Telinga bergetar seperti semua berbicara
Masih ada butir yang kau harapkan
Seangkuh aku yang berjibaku dengan ragu
Nanar hijau kau tatap erat bersama semu
Tak lebih dari pengharapan yang ku luangkan
Jangan tunggu lebih lama, ancam aku
Biar mataku sadar betapa kau menatapku
Seangkuh aku yang berjibaku dengan ragu
Agar nanti ku tegur diriku
Akh Satria, Lamreung 12 Nov
nice banget kak keren
BalasHapusal-qur'an