Jendela-jendela

0 komentar

Berasa tidaknya, kita adalah jendela rumah-rumah mereka.
Dari kita udara mengalir masuk dan keluar.
Saat tertutup, suasana terasa hampa, dan ketika terbuka semuanya menjadi segar, bahkan terasa hidup.
Lantas harus tertutupkah kita selamanya?
Agar tidak ada yang tau bahwa debu telah membeku.
Atau kita ingin terus terbuka?
Agar semua yang bersih dan kotor bercampuran masuk dan keluar.
Mungkin juga kita ingin keduanya?
Tertutup dan terbuka disaat yang tepat.
Ya, kita tentu punya pilihan dan persepsi masing-masing.
Kita telah mengenal diri sendiri dengan baik.
History dan experience telah mengajarkan kita banyak hal.
Dan yang terpenting, lebih dari semua itu
"kita tidak akan pernah bisa membohongi diri sendiri. Karna kita adalah kita yang paling kita kenal"

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar