Akhir2 ini warga Banda Aceh/Aceh Besar, semakin susah tersenyum. Awalnya saya sempat heran, mengapa bisa demikian? Ternyata yang membuat senyum mulai langka dipasaran, bukan karna harganya yang mahal. Tetapi peredaran "senyum" kalah saing dengan "bengong". Selain mudah dan terjangkau, masyarakat juga dimanjakan dengan fasilitas "angan2, mimpi & berkhayal".
Bengong/melamun lebih membuat masayarat nyaman dibanding berusaha tersenyum untuk memikirkan lapangan pekerjaan yg semakin sempit.
bengong juga membuat masyarakat lebih rileks, ketimbang harus tersenyum mengingat janji2 para penguasa yang sudah mulai basi.
Di Banda Aceh, masyarakat lebih memilih bengong ketimbang tersenyum melihat para operator kota yang katanya sedang sibuk mewujudkan kota madani.
Lebih rincinya, para pedagang ikan telah bengong sejak pagi hari, membayangkan ikannya bakal diborong oleh orang kaya raya, meski sampai sore hari tidak ada pembeli yang menjamah ikannya. Belum lagi pedagang kelontong yang sudah mulai bengong sejak kedai baru dibuka, dalam bengongnya ia berharap barang2nya cepat laku dan dapat membantunya membiayai hdup serta dapat menjadi modal usaha berikutnya. meski kenyataannya sampai batas masa kadaluarsa (expired) barang2 tersebut masih tertata rapi di rak. Para pedagang buah pun tidak mau kalah, ia telah bersemedi "bengong" sejak buah-buahan baru di ordernya masuk. Dalam bengongnya ia berharap dagangannya bakal laku perkilogram setiap menitnya. meski sampai buah-buahan tersebut berubah aroma, tidak ada secuilpun yang laku.
Di Banda Aceh, masyarakat lebih memilih bengong ketimbang tersenyum melihat para operator kota yang katanya sedang sibuk mewujudkan kota madani.
Lebih rincinya, para pedagang ikan telah bengong sejak pagi hari, membayangkan ikannya bakal diborong oleh orang kaya raya, meski sampai sore hari tidak ada pembeli yang menjamah ikannya. Belum lagi pedagang kelontong yang sudah mulai bengong sejak kedai baru dibuka, dalam bengongnya ia berharap barang2nya cepat laku dan dapat membantunya membiayai hdup serta dapat menjadi modal usaha berikutnya. meski kenyataannya sampai batas masa kadaluarsa (expired) barang2 tersebut masih tertata rapi di rak. Para pedagang buah pun tidak mau kalah, ia telah bersemedi "bengong" sejak buah-buahan baru di ordernya masuk. Dalam bengongnya ia berharap dagangannya bakal laku perkilogram setiap menitnya. meski sampai buah-buahan tersebut berubah aroma, tidak ada secuilpun yang laku.
Mereka semua memilih bengong, ketimbang tersenyum mengingat "inflasi" yang belum bisa di atasi operator yang katanya "propesionalisme"
Di Aceh besar sendiri , Bengong sudah menjadi Gagdet terbaru mengalahkan Ipad, Blackberry dan iphone.
Masyarakat lebih memilih bengong dari pada tersenyum melihat ide kreatif pemerintah tentang wacana pemindahan ibu kota.
Tidak tanggung tangung "bengong" di Aceh besar hampir menyamai populasi penduduk disana
sepertinya bengong betul-betul laris manis. Disana bengong telah dinikmati oleh semua kalangan.
Para petani mulai memainkan "bengongnya" dikebun dan sawah. mereka lebih memilih bengong ketimbang tersenyum mengingat harga panennya yang amburadul, harga pupuk yg selangit dan Hama yang terus beranak-cucu. "meski kenyataanya, bengong mereka hanya membuat tanaman semakin kering, harga pupuk semakin melayang dan hama semakin berkembang.
Tukang Bangunan, mengiprahkan bengongnya bersama palu dan alat-alat perkakas. Semakin hari semakin bengong Sampai lupa jika alat-alat perkakasnya mulai dicuri prlan oleh karat. Dan masih banyak lagi Propesi dan kalangan yang terus Gadget terbaru keluaran alam ini. Dari anak TK yang bengong karna tidak dikasi jajan, Sampai Pengusaha Veteran. Bengong telah menjadi aktifitas rutin. Bengong dinikmati bersama kopi pagi sampai menjelang tidur.
Semoga bengong terus berkembang dan menjelma bah budaya abadi. Paling Tidak aceh bisa Go Internasional Dengan Bengong.
Para petani mulai memainkan "bengongnya" dikebun dan sawah. mereka lebih memilih bengong ketimbang tersenyum mengingat harga panennya yang amburadul, harga pupuk yg selangit dan Hama yang terus beranak-cucu. "meski kenyataanya, bengong mereka hanya membuat tanaman semakin kering, harga pupuk semakin melayang dan hama semakin berkembang.
Tukang Bangunan, mengiprahkan bengongnya bersama palu dan alat-alat perkakas. Semakin hari semakin bengong Sampai lupa jika alat-alat perkakasnya mulai dicuri prlan oleh karat. Dan masih banyak lagi Propesi dan kalangan yang terus Gadget terbaru keluaran alam ini. Dari anak TK yang bengong karna tidak dikasi jajan, Sampai Pengusaha Veteran. Bengong telah menjadi aktifitas rutin. Bengong dinikmati bersama kopi pagi sampai menjelang tidur.
Semoga bengong terus berkembang dan menjelma bah budaya abadi. Paling Tidak aceh bisa Go Internasional Dengan Bengong.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar