Teknik menulis feature & contoh lead feature

2 komentar

Secara harfiyah, feature  artinya segi, keistimewaan, menampilkan, atau menonjolkan. Ia salah satu jenis tulisan di media massa, selain berita dan opini, yang memfokuskan pada segi (angle) tertentu sebuah peristiwa dan menonjolkannya.
Disebut pula “karangan khas” yang tidak termasuk berita, tajukrencana, kolom, dan tinjauan yang kita sebutkan artikel (opinion pieces).
Bagian paling penting dalam feature adalah lead (teras). Lead feature harus ditulis semenarik mungkin. Teras feature berfungsi menarik perhatian pembaca sekaligus “memaksa” mereka melanjutkan bacaan. Teras feature menentukan tepat-tidaknya “sudut pandang” suatu peristiwa yang dipilih penulis feature.

Berikut ini jenis-jenis teras feature disertai contohnya yang saya ambil dari buku saya, Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan (BATIC Press, Bandung, 2005).
1. Teras Analogi (Analogy Lead).
Yaitu teras feature yang menampilkan dua watak, suasana, atau hal yang mirip atau bahkan sama.
Semua pemain dan suporter Persib di Stadion Siliwangi merayakan kemenangan dengan menyanyikan lagu “Halo Halo Bandung”. Pada saat yang sama, di sebuah warung pojok di pinggiran Kota Bandung, sejumlah pemuda yang menonton pertandingan di televisi dengan penuh riang menyanyikan lagu yang sama.
Saat rezim Orde Baru berkuasa, praktek KKN sangat marak. Kini rezim Orba tinggal sejarah dan diganti dengan orde reformasi, namun kenyataannya praktek KKN masih marak juga
2. Teras Kalimat Pendek.
Yaitu teras yang dimulai dengan kalimat singkat, terdiri dari satu atau dua kata.
Serba Hijau. Pintu gerbangnya bercat hijau. Mobil, meja kerja, teralis, gordin, cat rumah, genting, semuanya hijau. “Hijau berarti sejuk,” kata pemilik rumah yang juga hampir tiap hari memakai baju hijau.
Uang. Hanya itu yang ada di pikiran Nn, tersangka pengganda VCD porno. “Saya melakukannya demi uang, Pak!” katanya tegas kepada petugas yang menginterogasinya.
3. Teras Menggambarkan (Picture Lead).
Disebut juga Teras Bercerita (Narrative Lead), yaitu teras feature yang bercerita seperti intro yang biasa digunakan para pengarang fiksi dalam cerpen atau novel. Teras ini menciptakan suasana sehingga mengundang pembaca terlibat dalam peristiwa. Contohnya adalah lead pada feature di atas.
Satpam PT Anu malam itu bertugas seperti biasanya. Setelah mengontrol pintu utama dan belakang gedung, ia duduk di posnya sambil waspada akan segala kemungkinan. Cuaca malam itu memang dingin, hujan rintik-rintik yang terjadi sejak sore, kian mendinginkan suasana. Ia pun terserang dan tak kuasa menahan kantuk. Tidur. Tak lama kemudian ia terbangun dan mendapati kedua tangannya terikat.
Jarum jam masih menunjukkan pukul 05.00 WIB. Suasana jalan raya masih lengang, tak terkecuali Jl. Jakarta. Kondisi jalan demikian mendorong Ahmad, 25 tahun, memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi di jalan tersebut. Ia terburu-buru, mengejar kereta api yang dijadwalkan berangkat pkl. 05.20 WIB.
4. Teras Paparan (Descriptive Lead).
Yaitu teras yang menciptakan gambaran rinci seorang tokoh atau suatu tempat kejadian.
Muhammad Belfas bin Nasser jauh dari kesan seorang teroris. Wajahnya teduh, pembawaannya simpatik, bicaranya pun amat santun. Tapi namanya masuk dalam daftar 360 orang yang paling diburu FBI (Tempo, 30 Desember 2001).
Gedung Eastern District Court of Virginia di 401 Courthouse Square, Alexandria, Negara Bagian Virginia, adalah bangunan yang indah. Dari luar, gedung pengadilan megah ini mirip perkantoran elite. Lantainya terbuat dari pualan kelas tinggi. Dindingnya campuran antara lis kayu warna cokelat dan tembok krem. Desain ruangan dalamnya seperti hotel saja laiknya. Bedanya, semua orang dan barang yang masuk harus melewati pemeriksaan ketat… Di gedung itulah seorang warga negara Indonesia bernama Agus Budiman, 31 tahun, harus menghadapi sidang… (Tempo, 2 Desember 2001).
5. Teras Epigram (Epigram Lead).
Yaitu teras feature yang menggunakan ungkapan atau pepatah.
Johanshah memilih jurus sedia payung sebelum hujan. Dia tak ingin tubuhnya dihantam penyakit hepatitis yang mematikan. Karena itu, pria 33 tahun ini pun rajin minum cairan suplemen berbahan baku temu lawak. Namun, keyakinan konsumen seperti Johan itu tengah dipertanyakan. (Tempo, 23 Desember 2001).
Memang lidah tak bertulang. Pepatah seperti itu tampaknya dikenal pula oleh orang Australia seperti Rick Cameroon, seorang pengusaha selancar di Pulai Mentawai, Sumatera Barat. Lelaki 56 tahun asal Benua Kanguru itu mengucapkan kata “fuck you” kepada Supriyono, direktur perusahaan penyedia selancar yang menjadi saingan Rick. (Tempo, 2 Desember 2001).
6. Teras Figuratif (Figurative  Lead).
Yaitu teras yang menggunakan pengandaian.
Bagai siang memeluk malam. Begitulah perkawinan antara X dan Y. Betapa tidak, X seorang penjual bakso menikahi Y yang artis sinetron;
Persis di panggung sandiwara, dalam kehidupan pun orang sering bertukar peran. Ingin contoh? Kisman Latumakulita, bekas wartawan Harian Neraca, baru saja mengalaminya. Dulu  lelaki berusia 35 tahun ini biasa mengorek keterangan dari orang lain, tapi kini ia harus tabah melayani berondongan pertanyaan wartawan. (Tempo, 2 Desember 2002).
Ibarat OKB (Orang Kaya Baru), begitulah perilaku para penguasa di daerah setelah keran otonomi daerah dibuka. Merasa kaya dan punya uang sendiri, macam-macam usul pun mereka ajukan. (Tempo, 2 Desember 2001).
7. Teras Ringkasan (Summary Lead).
Berisi ringkasan atau inti masalah yang akan dipaparkan.
Negara kini mulai merentangkan tangannya untuk ikut mengelola zakat. Rencananya, Presiden Megawati akan mencanangkan gerakan sadar zakat sekaligus peresmian Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional, badan bentukan pemerintah yang berfungsi mengumpulkan dan menyalurkan zakat, pada peringatan Nuzulul Quran di Jakarta, pertengah Desember mendatang (Tempo, 9 Desember 2001).
Pensiun dini yang harus dialaminya ternyata membuka jalan hidup baru yang lebih menggairahkan hidupnya. Bahkan, ia merasa lebih nikmat dengan profesi barunya sebagai peternak ayam.
8. Teras Kontras (Contrast Lead).
Kebalikan dari Teras Analogi. Teras yang menggambarkan dua hal atau keadaan yang bertentangan.
Para pemain Persib meninggalkan lapangan dengan ceria, sedangkan para pemain lawan (Persikab) tampak lesu, sangat terpukul dengan kekalahan yang dialaminya; Kisman Latumakulita, bekas wartawan Harian Neraca, dulu  biasa mengorek keterangan dari orang lain, tapi kini ia harus tabah melayani berondongan pertanyaan wartawan.
Meski masih muda, Muhammad Munir sudah bisa menikmati hidup “senang” di London, Inggris. Makan dan tidurnya ada yang menanggung. Bahkan setiap bulan ia menerima uang saku sekitar Rp 8 juta. Padahal, sekolah pun ia belum tuntas (Tempo, 9 Desember 2001).
9. Teras Sensasi (Sensasional Lead).
Disebut pula Teras Ledakan, yaitu teras yang menggemparkan atau mengagetkan.
Tega benar para pengutil itu. Pakaian bekas yang  akan disumbangkan sebuah organisasi di Jepang untuk anak cacat di Medan ternyata raib. Yang memalukan, kehilangan itu terbongkar justru pada saat serah terima sumbangan berlangsung. (Tempo, 2 Desember 2001).
Ada  yang tak biasa di Plaza Senayan, Jakarta, hari-hari ini. Saat melewati pintu masuk, telinga pengunjung akan disambar bunyi-bunyi yang sebelumnya tak lazim terdengar di pusat pertokoan kelas atas itu. Irama padang pasir meluncur dari petikan oud -instrumen petik yang lebih populer dengan nama gambus-dan tabuhan kendang dumbek (Tempo, 23 Desember 2001).
10.  Teras Literer.
Yaitu teras yang merujuk pada cerita rakyat, legenda, judul film, dsb.
Kisah Si Malin Kundang terulang. Seorang pengusaha sukses tidak mau menerima seorang wanita tua yang menjadi ibu kandungnya.
11. Teras Pasak (Peg Lead).
Yaitu teras yang mengedepankan penyebab peristiwa (unsur why dalam  rumus 5W+1H).
Putus asa karena ditingga suami, seorang ibu tega membunuh anaknya; Mengantisipasi aksi unjuk rasa, polisi berjaga-jaga di depan istana.
12.  Teras Pertanyaan (Question Lead).
Yogyakarta mengalami demokratisasi? Diajukannya lebih dari dua calon wakil gubernur Yogya pada tahun 2001 ini, oleh Pihak Pakualam, paling tidak menimbulkan serpihan pertanyaan. (Tempo, 23 Desember 2001).
Bingung mau beli mobil atau motor tapi tak punta duit kontan? Jangan khawatir, ajukan saja kredit kepada lembaga pembiayaan (Idem).
Pesantren melahirkan pengusaha? Mengapa tidak. Pada zaman komputer dan laser, pesantren tak lagi identik dengan sarung, peci, dan kitab-kitab kuno (Idem).
13.  Teras Tiruan Bunyi (Stakato Lead).
Yaitu teras yang menggunakan tiruan bunyi suatu benda.
Srettt… sebilah pisau dua kali ditorehkan di dahi. Luka berupa garis lurus pun langsung menganga, disusul tetesan darah segar hingga mengenai kaca mata ukuran minus satu seperempat yang ia kenakan. (Kompas, 18 Februari 2002).
“Dor, dor, dor!” Bunyi tembakan itu memecah keheningan malam dan mengagetkan pemuda Yono (28 tahun), yang malam itu tengah berjalan menuju rumahnya. Ia pu  segera menuju ke arah datangnya bunyi tembakan itu.
14.   Teras Dialog (Dialogue Lead), berisi kutipan obrolan singkat.
“Kenapa kamu menggandakan VCD prono itu?” “Habis banyak yang pesen!” “Siapa saja yang pesan?” “Wah, tidak ingat Pak!”
15. Teras Filosofis.
Yaitu teras yang berisi kalimat bernada teoritis atau penilaian umum terhadap sesuatu.
Manusia mempunyai kecenderungan untuk melihat titik-titik positif bahkan dari suatu peristiwa yang mengerikan. Ini mungkin salah satu upaya kita untuk bertahan hidup. Namun, bukan mengada-ada kalau para tokoh Muslim Amerika mengatakan memang ada hikmah dari peristiwa sekeji tragedi 11 September itu (Kompas, 18 Februari 2002).
Masyarakat Aceh tak mudah putus asa. Setelah gugatannya tidak digubris Pengadilan Negeri Aceh, mereka kemudian mendaftarkan gugatannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (Tempo, 2 Desember 2001).
16.  Teras Kumulatif, berisi urutan peristiwa lengkap.
Sejumlah bom meledak di Jakarta. Sampai kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Mendadak sontak muncul nama organisasi Islam radikal yang disebut-sebut terlibat: tiga faksi garis keras gerakan Darul Islam. (Tempo, 2 Desember 2001).
17.  Teras Kutipan (Quotation Lead).
“Perjalananku pertama di Bali ini tak dapat kulupakan,” tulis Ketut Tantri. “Jalanan yang panjang menembus hutan lebat dan monyet berkeliaran di kiri kanan jalan…” Ketut Tantri, kita tahu, adalah wanita kelahiran Skotlandia yang menulis… (Tempo, 23 Desember 2001, hlm. 54).
Menunda kekalahan, inilah kata-kata Chairil Anwar yang tepat dan pas melambangkan kerentatan PT Timah Tbk. Tujun tahun lalu, perusahaan ini nyaris bangkrut… (Tempo, 23 Desember 2001, hlm. 124).
18.  Teras Sapaan.
Teras ini mirip teras pertanyaan, namun lebih akrab.
Ogah mandi dengan air dingin pada pagi hari? Jangan lagi! Pasalnya, penelitian menunjukkan, mandi air dingin bermanfaat bagi kesehatan.
Pernahkah Anda memperhatikan cara duduk Anda? Ternyata, cara duduk yang salah bisa menyebabkan datangnya penyakit. (www.romeltea.com).*
Sumber: Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, BATIC Press, Bandung. Tlp. (022) 7206964.

2 komentar:

  1. Ihhh....kamu pelit benar ahhh. Mau kopi tulisan untuk bisa dibaca lebih tenang, gk bisa.

    BalasHapus
  2. Ihhh....kamu pelit benar ahhh. Mau kopi tulisan untuk bisa dibaca lebih tenang, gk bisa.

    BalasHapus

Mohon Tinggalkan Komentar