Dari pada makalah ini cuma
tersimpan di dalam pc atau pendrive, lebih baik dipublikasi. Padahal nyusunnya
juga ngga asal-asalan. Mana
tau ada manfaatnya untuk yang lain.
Makalah yang lain insya Allah nyusul.
I. HAKIKAT ISLAM
A. Pengertian
Dari segi bahasa, Islam berasal
dari bahasa Arab yang berarti tunduk, patuh dan juga bermakna selamat, damai
serta sejahtera. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah penyerahan diri kepada
Allah swt dengan tauhid, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan serta
berlepas diri dari syirik dan kufur.
Di dalam al-Qur’an terdapat 8
(delapan) perkataan Islam. Enam di antaranya dalam bentuk al-Islam, satu dalam
bentuk islamuhum, dan satu dalam bentuk islamukum. Dari delapan kata yang
tekandung di dalam al-Qur’an tersebut, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Islam sebagai ajaran agama dan
kepercayaan yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw melalui
malaikat Jibril as.
2. Islam sebagai cara atau sistem
yang mengatur segala aspek kehidupan manusia dari perkara yang kecil seperti
adab ke kamar kecil sehingga perkara yang besar seperti sistem pemerintahan.
B. Rukun Islam
Hadits yang diriwayatkan dari
Ibnu Umar r.a. yang menceritakan tentang rukun Islam adalah sebagai berikut:
Islam itu dibangun atas lima
perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan
Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, mendirikan shalat (sehari semalam lima
waktu), berzakat, berhaji (bagi orang yang mampu melaksanakannya), dan berpuasa
di bulan Ramadhan. (H.R. Muslim dan Timidzi).
Dari hadits di atas dapat
disimpulkan bahwa Islam itu dibangun di atas 5 (lima) rukun yang tidak boleh
ditinggalkan sama sekali oleh seorang yang mengaku bahwa dirinya orang Islam
atau muslim. Dia harus melaksanakan kelima-lima rukun tersebut tanpa boleh
meninggalkan salah satu darinya Karena hal itu bisa mengakibatkan seseorang
dianggap terkeluar dari Islam atau murtad.
Kelima hal tersebut adalah rukun
(tiang) yang di atasnya berdiri “bangunan Islam”. Namun kelima hal tersebut
bukanlah seluruh Islam.
C. Prinsip Dasar Islam
Sebagian ulama membahas ajaran
Islam ke dalam beberapa pembahasan yaitu:
1. Akidah: perkara ini adalah
masalah pokok dan menjadi prasyarat bagi seseorang yang berpegang kepada Islam.
2. Syariat: yaitu pelaksanaan
hukum Islam sebagai bukti keimanan atau akidah yang ada dalam diri seorang
muslim. Perkara ini berbentuk ibadah khusus seperti shalat, puasa, zakat dan
sebagainya serta termasuk juga ibadah umum seperti muamalat, munakahat dan
sebagainya.
3. Akhlak: merupakan penjelmaan
budi luhur, etika yang positif yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Akhlak juga
merupakan buah atau hasil dari ibadah seseorang yang membentuk peribadi
seseorang muslim.
4. Aspek dorongan kekuatan
seperti amar ma’ruf dan nahy munkar serta jihad.
D. Ciri Keistimewaan Islam
Islam adalah ajaran yang sesuai
dengan fitrah manusia. Bahkan Islam adalah ajaran yang menjunjung tinggi
karamah insaniyah (kemulian seorang insan) yang dituangkan dalam prinsip
maqashid syar’iyyah (tujuan-tujuan penetapan syariat) yaitu untuk menjaga agama,
jiwa, akal, kehormatan, dan harta.
Di samping itu, terdapat beberapa
perkara yang menyebabkan Islam menjadi istimewa dan bersifat praktis bagi siapa
saja dan di mana saja. Di antara ciri-ciri keistimewaan Islam tersebut adalah:
1. Rabbaniyah (ketuhanan).
Rabbaniyah bermakna Islam adalah ajaran yang bersumber dari Allah, rabb
al-‘alamin. Allah Maha Mengetahui segala hal tentang makhluk-Nya daripada
makhluk itu sendiri. Semua permasalahan yang dihadapi oleh manusia terdapat
penyelesaiannya di dalam al-Qur’an dan Sunnah.
2. Syumuliyyah (lengkap). Islam
adalah agama yang lengkap dan sempurna. Ajaran Islam mencakup semua tatanan
kehidupan manusia seperti permasalahan sosisal, politik, ekonomi, budaya,
pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya.
3. Waqi’iyyah. Ajaran Islam
bersifat praktis dan sesuai untuk diamalkan dalam kehidupan manusia. Apa saja
aturan yang ada di dalam Islam dapat dilaksanakan oleh setiap orang tanpa
terkecuali. Misalnya, di dalam Islam zina adalah salah satu dosa besar dan
menetapkan hukum pukul atau rajam bagi pelakunya. Namun sebagai jalan keluarnya
Islam mensyariatkan pernikahan. Dan bagi yang belum mampu untuk menikah
dianjurkan untuk berpuasa.
4. ‘Alamiyyah (universal). Ajaran
Islam sesuai untuk semua orang tanpa mengira bangsa, keturunan dan tempat.
‘Alamiyyah Islam membawa keadilan kepada seluruh alam terutama manusia.
Keadilan Islam menembus tembok individu, kelompok, bangsa dan negara. Ini
terbukti dengan hadits Nabi yang mengatakan behwa baginda saw akan memotong
sendiri tangan anaknya Fatimah sekiranya ia mencuri.
5. Tsabit wa murunah (tetap dan
dinamis). Di dalam Islam terdapat ajaran yang bersifat ushul (prinsip) dan
furu’ (cabang). Perkara ushul bersifat tetap (thabit) dan perkara furu’ bersiat
dinamis (murunah). Sebagai contoh, shalat adalah rukun Islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim sehari semalam lima waktu bersifat tetap atau
baku. Namun pelaksanaannya bersifat dinamis, tergantung keadaan seseorang. Bagi
seorang musafir, diperbolehkan untuk melakukan shalat dengan cara jama’ dan
qashar.
II. NUBUWWAH DAN RISALAH
A. Nubuwwah
Nubuwwah berasal dari bahasa Arab
yang berarti kenabian. Secara istilah, Nubuwwah atau kenabian adalah pemberian
dan karunia Allah kepada hamba-Nya yang telah mencapai derajat insan kamil secara
akal nazhari (teoritis) dan akal amali (praktis) (Ayatullah Jawadi Amuli,
Mabda’ wa Ma’ad, hlm. 258).
Terdapat 5 (lima) perkataan
nubuwwah di dalam al-Qur’an. Tiga di antaranya diserta perkataan kitab dan
hukm. Dan dua di antaranya hanya disertai dengan perkataan kitab saja.
Orang yang dipilih oleh Allah
untuk menerima nubuwwah disebut Nabi. Karakteristik yang unik dari semua nabi
dan rasul ialah bahwa mereka adalah maksum, mereka terpelihara dari melakukan
dosa dan kesalahan. Dan sekiranya mereka melakukan kesalahan, Allah secara
langsung menegur dan mereka dapat langsung memperbaikinya. Hal ini karena para
nabi merupakan teladan yang sempurna bagi umat manusia.
Walaupun Allah telah mentakdirkan
orang-orang yang akan menjadi nabi, namun para nabi tetap harus berusaha untuk
melayakkan dirinya untuk menempati posisi tersebut.
Walaupun Allah mengutus nabi bagi
setiap kelompok manusia di bumi, al-Qur’an hanya menyebut 25 nama para nabi.
Yang pertama adalah Adam as, ayah umat manusia, dan yang terakhir dari
nabi-nabi itu dan merupakan penutup para nabi ialah Nabi Muhammad saw.
B. Risalah
Risalah berasal dari bahasa Arab
yang berarti perutusan atau surat. Risalah menurut istilah adalah wahyu yang
diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini bisa bermaksud
al-Qur’an dan Hadits (wahyu matlu dan ghayru matlu), dan bisa juga bermaksud
Islam.
Di dalam al-Qur’an terdapat 10
(sepuluh) perkataan risalah dengan perincian sebagai berikut:
b. Dalam bentuk risalah sebanyak
1 (satu) kali.
c. Dalam bentuk risalatuhu
sebanya 2 (dua) kali.
d. Dalam bentuk risalatu (jamak
dari risalah) sebanyak 5 (lima) kali.
e. Dalam bentuk risalatuhu
(jamak) sebanyak 1 (satu) kali.
f. Dalam bentuk risalaty (jamak)
sebanyak 1 (satu) kali.
Sebagian orang bisa saja dengan
akalnya terkadang mampu mengenal Allah melalui perenungan terhadap ciptaan-Nya.
Banyak orang dengan akal (rasio) dan suara hatinya (intuisi) terkadang mampu
mengetahui kebaikan dan keburukan. Suatu kelompok masyarakat terkadang dapat
membuat peraturan-peraturan hukum yang mengatur kehidupan mereka. Sebagian
orang juga mungkin dapat mengetahui adanya kehidupan lain setelah kehidupan di
dunia ini. Yakni agar yang baik dapat menerima ganjaran pebuatannya yang belum
diterima di dunia dan agar orang yang jahat mendapat hukuman atas dosa-dosanya
yang belum terbalas di dunia.
Sebagian atau semua hal di atas
bisa saja telah dialami oleh beberapa orang yang hidup pada suatu masa dan
keadaan. Begitu pula sebaliknya, tidak mungkin hal itu dialami oleh semua orang
pada setiap masa dan keadaan. Hal itu disebabkan manusia memiliki perbedaan
dalam akal (rasio) dan pengalamannya (empisis).
Jika demikian, adalah suatu
keniscayaan bahwa manusia dengan akal, indra dan suara hatinya semata tidak
akan mampu mengetahui segala sesuatu yang seharusnya diketahui; sesuatu tentang
Allah, kehidupan dan hukum yang mengaturnya, dan dunia lain di mana akan
diakdakan perhitungan dan pembalasan amal perbuatan.
Dari perkara di atas dapat kita
mengerti bahwa merupakan suatu keniscayaan diutusnya para rasul dengan membawa
ajaran-ajaran yang diterima akal sehingga dapat memperjelas dan memperkuat
akal. Dengan risalah Tuhan, manusia dengan mantap menikuti apa yang diperoleh
atau apa yang mnedekati penalarannya.
Dengan demikian, kenabian dan
risalah-risalah Tuhan merupakan karunia dan rahmat dari Allah bagi seluruh umat
manusia dengan perbedaan akal dan pengetahuan mereka. Tanpa risalah itu,
niscaya manusia tetap bergelimang dalam kesesatan, kecuali orang-orang yang
mendapat perlindungan Allah. dengan risalah pula, menjadi hujjah bagi Allah
untuk meminta pertanggungjawaban dari manusia.
DAFTAR PUSTAKA
‘Abd al-Baqy, Muhammad Fuad,
al-Mu’jam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an al-Karim. Indonesia: Maktabah
Dahlan.
Hawwa, Said. 1993. al-Islam,
terj. Abdl Hayyi dkk, Jakarta: Gema Insani Press.
Musa, Muhammad Yusuf. 1988. Islam
Suatu Kajian Komprehensif. Jakarta: Rajawali Pers.
Al-Qazwini, Mustafa. 2003.
Panggilan Islam: Memahami Agama Kebenaran. Jakarta: Pustaka Zahra.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar